Minggu, 24 Januari 2010
Mobil Sapu Angin, 1 Liter untuk 1.000 Km
karya ITS, Sapu Angin 1, mobil hemat energi karya mahasiswa Jurusan Teknik Mesin ITS, diuji coba di Kenjeran, Surabaya, kemarin.
Terobosan teknologi di bidang automotif berhasil diciptakan mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Hanya dengan 1 liter bensin seharga Rp4.500, mobil karya mahasiswa ITS bisa menempuh jarak sejauh 1.000 kilometer (km). Mobil hemat bensin itu diberi nama Sapu Angin.
Secara resmi, mobil hemat energi dan ramah lingkungan itu diperkenalkan di Gedung Pascasarjana ITS kemarin. Mobil berbahan bakar bensin ini akan diikutsertakan dalam kompetisi internasional Shell Eco-marathon (SEM) Asia 2010 di Sirkuit Sepang, Malaysia,8 Juli mendatang. Menurut Rektor ITS Prof Ir Priyo Suprobo,mobil ini akan menjadi ikon dan merupakan salah satu bentuk tanggung jawab ITS terhadap permasalahan energi global, yaitu hemat energi dan ramah lingkungan.“
Saya harapkan spirit ITS, yaitu tradisi juara, betul-betul terlihat dalam keikutsertaan pada lomba ini,”kata Priyo. Dalam lomba tersebut ITS akan berpartisipasi dalam dua kategori, yaitu mobil Sapu Angin 1 ikut futuristic prototypedan Sapu Angin 2 untuk kategori urban concept vehicle. Manajer Tim Sapu Angin Indra Rizky Panigoro menyatakan, proyek pembuatan dimulai sejak Oktober 2009 lalu ketika mereka mendapat tantangan untuk mengikuti lomba.
Tim pembuat mobil dihasilkan dari proses seleksi berdasarkan kompetensi. Ada 15 mahasiswa yang tergabung dalam tim ini. Mereka masing-masing memiliki keahlian.Ada yang ahli pembuatan rangka, mahir dalam bidang desain, dan ada yang mahir dalam bidang mesin. Sebagai mobil yang dirancang untuk konsep hemat bahan bakar, tim melakukan riset terhadap semua spesifikasi mobil.
Dalam menentukan desain mobil,tim sempat melakukan beberapa kali percobaan hingga akhirnya dipilih desain monocoque. “Kami awalnya menggunakan rangka tapi karena berat dan mahal akhirnya dipilih monocoque,” ujar Imam Muslim yang bertugas membuat rangka. Keunggulan monocoque adalah bodi mobil sekaligus berfungsi sebagai rangka. Bentuk mobildipilihsepertitetesairkarena dinilai paling maksimal dalam mengurangi batas hambatan angin.
Bukan hanya bodi mobil dengan desain minimalis, tim juga mengotak-atik mesin sehingga memperoleh proses yang hemat bahan bakar.Targetnya, mesin mobil bisa mengoptimalkan bahan bakar 1 liter untuk menempuh jarak 1.000 km. Mobil yang bodinya terbuat dari bahan fiber itu mampu melaju hingga 35 km per jam. “Pencapaian ini menunjukkan keseriusan ITS berkompetisi di SEM 2010,” ujar Darwin Silalahi, Country Chairman dan President Director PT Shell Indonesia.
Nama Sapu Angin diambil dari ajian Sunan Kalijaga yang konon dapat bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya dengan mudah. Setelah dipamerkan di kampus ITS,mobil tersebut langsung dibawa ke Sirkuit Kenjeran untuk diuji coba. Mobil beroda tiga yang hanya muat satu orang itu sempat mengalami gangguan saat diuji coba. Mobil tersebut harus terhenti lajunya karena rantai penggerak roda masih mudah lepas.Untuk itu, tim akan terus menyempurnakan mobil ini agar saat lomba di Malaysia tidak mengalami gangguan. (seputar-indonesia.com/ humasristek)
sumber: kaskus.us
0 komentar:
Posting Komentar